Bacalah di Kala Engkau Patah Hati

February 16, 2009 at 8:42 am 44 comments

Kemarin ada temen yang cerita ke mustphar kalau dia lagi patah hati. Mustphar bilang “Berarti kamu perlu baca artikelku”. “Mana artikelmu must?” tannyanya kemudian. “Belum aku tulis” jawab mustphar sekenanya. Karena itulah mustphar punya hutang nulis artikel lagi setelah sekian lama menelantarkan blognya.

Mustphar yang belum begitu berpengalaman dengan masalah patah hati mencoba bertanya pada ahlinya. Kebetulan ada mb pi teman mustphar di Humas yang baru dipromosikan sebagai Staf Ahli Patah Hati, meninggalkan jabatannya yang lama – Staf Ahli Gosip. Dengan berpura-pura (sebetulnya beneran) lagi patah hati, mustphar meminta nasehat dari sang staf ahli. Berikut petikan wawancara mustphar dengan Staf Ahli Patah Hati.

Mb pi, berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang yang patah hati untuk dapat kembali seperti semula?

Hahaha… relatif must. Nek aku yo must, dulu pas jaman patah hati gara-gara  **** –sensor— kae hampir dua tahun lho aku baru mau buka hati buat cowok laen… :p Nek kowe yo kira-kira 5 tahunlah must… haha

Apa yang bisa dilakukan seseorang yang patah hati untuk menghibur diri mungkin atau pun melupakan patah hatinya?

Cari pelarian… :p

Ada nggak obat untuk menyembuhkan patah hati? Menurut anda apa obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan patah hati selain baygon dan racun tikus?

Cinta… Obat untuk semua penyakit adalah cinta.

Kalau cinta menurut anda adalah obatnya, mungkin nggak seseorang yang baru patah hati dapat segera jatuh cinta lagi padahal anda sendiri tadi mengaku butuh waktu 2 tahun untuk dapat menerima seorang cowok (yang khilaf) lagi?

Hehehe… Cinta gak harus dari pacar kan must? Cinta sahabat, cinta keluarga, cinta Tuhan…

Menurut Anda perlu nggak kita melupakan seseorang yang telah bikin kita sakit hati dari kehidupan kita?

Melupakan? Kenapa mesti dilupakan? Gak bakalan iso must… malah tambah menyakiti diri sendiri… Karena bagaimanapun dia akan tetap ada di dekat kita. Sebenere kuncinya cuma 1, ikhlas… Kalau kita dah bisa bener-bener ikhlas dan sadar kalau dia bukan milik kita (lagi)… kita bisa lebih tenang dan buka hati untuk orang laen. 🙂

Satu lagi pertanyaan nggak penting ini mb, apa ciri-ciri orang yang lagi patah hati dilihat dari luar, penampilan mungkin atau sikap yang laen?

Opo ya? Aku ya gak ngerti pastilah nek wong gek patah hati koyo opo… Paling-paling ya mata bengkak, gak bersemangat, males-malesan, trus sok bikin perubahan (mis: potong rambut). Itu sing aku lihat soko kowe, hahahahaha….

Patah hati? Enggak banget gitu loh! Begitu orang ingin bilang. Patah hati? Sungguh sangat menyedihkan. Hidup segan mati pun mau. Begitu pepatah bilang. Seandainya ada kata yang lebih menyedihkan dari kata patah hati. Seandainya saja ada sakit yang lebih menyakitkan dari pada sakit hati. Dan seandainya saja ada mati yang lebih mengerikan daripada bunuh diri. Dan seandainya saja matahari tak lagi terbit esok pagi. Dan seandainya saja bumi ini tak mampu berputar lagi. Dan seandainya saja semua kehidupan berakhir di hari ini.

Tapi tunggu dulu. Kayaknya nggak segitunya kale. Patah hati? Biasa banget gitu loh! Begitu mb pi bilang. Ya mungkin bagi dia sich sudah biasa. Staf ahli gitu loh. Walaupun dia pernah mengaku hampir dua tahunan untuk mampu hidup kembali – halah, apa sich istilahnya—ketika baru pertama kali patah hati. Tapi berikutnya dia tidak pernah menganggap patah hati itu sebagai sesuatu yang hebat untuk dibanggakan. Jadi kalau dia patah hati lagi dia akan segera membuang jauh-jauh – saking jauhnya sampai melintasi tiga dimensi waktu: WIBB, WIBTA, dan WIBT—hatinya yang patah tersebut dan mencari lagi hati yang baru sebagai penggantinya. Maka penulis berpesan: Hati-hatilah bagi yang punya hati!

Anda jangan berbangga dulu kalau anda pernah patah hati. Ternyata sakit hati itu tidak seberapa bila dibandingkan dengan sakit gigi. Anda tidak percaya? Silakan buktikan. Bagi yang hobi mematahkan hati, Anda pun jangan berbangga dahulu. Tenyata mematahkan hati tak seberapa sulit bila dibandingkan dengan mematahkan gigi. Begitu juga dengan makan hati ataupun main hati, tak terlalu istimewa bila dibandingkan dengan makan gigi atau pun main gigi.

Eh, tadi ngomongin apa sich? Kok jadi ngelantur sampai di sini? Ooo… teman kita (yang lagi baca tulisan ini) lagi patah hati. Apa yang bisa aku lakukan untukmu kawan? Yang mungkin sedikit bisa melupakan kesedihanmu. Yang mungkin sedikit bisa mengurangi rasa sakitmu. Bagilah pedihmu kawan? Ceritakanlah padaku apa yang kamu rasakan. Katamu, rasanya sakit sekali. Iya aku tahu kawan. Katamu, sakitnya lebih dari itu, sakiiiiit… sakiiiit sekali. Iya aku tahu apa yang kamu rasakan kawan, karena aku pun pernah merasakan seperti apa yang kamu rasakan saat ini.

Katamu sakitnya setengah mati. Iya kawan, aku tahu, tapi jangan pernah berpikir ingin mati gara-gara ini. Mungkin rasa sakitmu sperti tak terobati. Namun mati pun tak kan bisa mengobati. Tak ada rasa yang lebih sakit dari pada saat meregang nyawa kawan. Sekali pun kawan, jangan pernah berpikir ingin mati. Jangan kawan. Aku beri satu alasan kawan, yang mungkin bisa engkau jadikan alasan untuk tetap bertahan hidup. “Karena, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di esok hari”.

Kawan, Tuhan merahasiakan semuanya agar kita terus berusaha. Kita tidak pernah tau apa yang akan kita dapati di esok hari. Boleh jadi esok engkau sangat bersyukur apa yang telah terjadi di hari ini. Boleh jadi esok engkau merasa lebih berutung karena ia meninggalkanmu di hari ini. Dan boleh jadi esok engkau mendapati yang jauh lebih baik daripada yang telah hilang di hari ini. Dan Kita tidak pernah tahu kawan. Maka jangan sesali apa yang terjadi. Jangan pernah menyerah untuk terus berusaha.

Kawan, tidak ada yang melarangmu untuk bersedih. Namun, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Tidak ada yang melarangmu untuk menangis. Mengislah kawan, jika itu bisa membuatmu merasa lebih baik. Namun, janganlah engkau bawa tangismu hingga pagi hari. Aku yakin engkau akan baik-baik saja. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Dan aku yakin engkau mampu bertahan menghadapi cobaan ini.

Kawan, jika kita boleh memilih, kita tidak pernah ingin merasakan semunya ini. Tapi ketahuilah kawan, apa pun yang diberikan-Nya tak pernah ada yang sia-sia. Manis akan lebih terasa manis setelah kita mengecap yang pahit. Emas tidak akan menjadi murni 24 karat sebelum dibakar dengan suhu tinggi dalam beberapa lama. Kita tidak pernah tahu kawan apa yang terbaik bagi kita.

Sudahlah kawan, tak usah engkau pertanyakan lagi. Kenapa dia meninggalkanmu? Tidak ada yang salah dengan dirimu kawan, juga tidak ada yang salah dengan dirinya. Ini bukanlah akhir dari segalanya kawan. Inilah awal dari segalanya. Nanti engkau juga akan tahu jawabannya sendiri kawan. Setelah engkau mampu bangkit lagi. Setelah engkau bisa tertawa lagi. Saat itu engkau bertanya kawan, kenapa dulu dia meninggalkanku? Iya, karena engkau akan memperoleh yang lebih baik dari dia. Karena engkau akan mendapat yang lebih indah dari yang diberikannya.

Kawan, janganlah engkau merasa sendiri karena ditinggalkannya. Engkau masih punya sahabat, masih punya keluarga yang akan selalu di sisimu. Kalau pun semua sahabat dan keluargamu telah meninggalkanmu, masih ada aku kawan. Aku masih di sini menemanimu. Dan jika aku pun harus meninggalkanmu, janganlah engkau lupa kawan bahwa Tuhan selalu bersamamu kapan pun itu.

Kawan, tersenyumlah. Lihatlah dirimu. Engkau punya segalanya kawan. Engkau bisa melakukan apa yang engkau inginkan. Engkau bisa lebih hebat dari yang engkau pikirkan. Bahkan, aku pun iri kepadamu. Kawan, bangkitlah dari keterpurukanmu. Tunjukkan pada dirinya kalau engkau tak selemah itu. Tunjukkan bahwa engkau bisa menjadi lebih baik, walau tanpa dirinya. Berikanlah isyarat padanya “Terima kasih telah meninggalkan aku”.

Kawan, terakhir kusertakan kiriman puisi dari kawan siko yang sengaja diciptakannya untuk dirimu seorang:

Ketika purnama tak tampak, temani hati berteriak.

Termenung ku sejenak, sendu aku menulis sajak.

Dalam gelap ku tetap berharap,

Sampai tangis ku bawa lelap

Kutatap tembok putih kamarku,

Seakan acuh menatap pilu.

Tetap kusimpan puing-puing cintamu,

Temani sendiri dalam sunyiku.

Biarkan saja taman-taman poranda atas polah.

Aku lelah, badanku letih dan merebah.

Tak peduli lagi dengan sudah.

Tetap tersenyum meski pasrah.

Dengan nada suara hati,

Kukirim sebuah pesan,

Kurangkai bunga-bunga cinta,

Katakana padanya ‘semoga kau bahagia’.

(shining phoenix)

Tolong Aku (The Rain)

Tolong aku sahabatku
Dengarkan jerit hatiku
Tentang dia, tentang dia, masih slalu tentang dia

Ajak aku bersamamu
Kemanapun engkau mau
Tenangkan aku, tenangkan aku, sabarlah tenangkan aku

Dia pernah membuatku merasa sempurna
Hingga akupun menjanjikan slamanya
Namun ternyata mimpi yang dia punya berbeda, berbeda…

Aku takkan bisa hidup tanpa dia
Dia yang membuat aku bahagia
Tolong aku untuk melupakan dia
Sungguh hanya itu yang aku pinta

Entry filed under: Uncategorized.

Copettt!!! Maafkan Aku…

44 Comments Add your own

  • 1. fairuzdarin  |  February 16, 2009 at 12:14 pm

    Dari dulu begitulah cinta. Deritanya tiada akhir. 😛

    Reply
    • 2. mustphar  |  February 16, 2009 at 1:04 pm

      Dari dulu memang begitulah cinta, ceritanya tiada akhir…

      Reply
  • 3. mb pi  |  February 16, 2009 at 12:27 pm

    Must,,,inget,,,honor narasumber belum nyampe ke aku loh…

    hahahaha….

    😛

    Reply
  • 4. thopo  |  February 16, 2009 at 2:24 pm

    hm..patkay ya

    Reply
  • 5. hamba Allah  |  February 16, 2009 at 3:07 pm

    ngopy-paste dari mana nih?
    saya kok tidak yakin ini murni hasil karya seorang mustphar.

    Reply
  • 6. hamba Allah  |  February 16, 2009 at 3:09 pm

    lho kok, fotoku muncul?? wah, ketauan dong…

    Reply
  • 7. tonosaur  |  February 16, 2009 at 5:40 pm

    wow..
    tulisan yang cukup panjang..

    Reply
  • 8. buluberuang  |  February 16, 2009 at 9:01 pm

    nah lho 😀

    Reply
  • 9. JalanSempit  |  February 16, 2009 at 9:40 pm

    … bener juga ya… ya… begitulah cinta, indah dan kesedihan include didalamnya, yang pastinya… hindari untuk patah hati berkali-kali… entar males hidup beneran.. hehhe…

    Reply
  • 10. tikushutan  |  February 17, 2009 at 1:16 am

    bagaimanapun cinta akan tetap seperti itu, selalu memakan korban…

    Reply
  • 11. CunGKriNk  |  February 17, 2009 at 7:56 am

    hayooo loooo…….

    sapa yg lg patah hati…..

    trus yg nulis gimana niy??

    pnah patah hati jg??niat bunuh diri dmn??
    hihihi…..

    Reply
  • 12. fianty  |  February 17, 2009 at 8:38 am

    cinta.. barang langka yang sangat dibutuhkan umat manusia.

    Reply
  • 13. fauziah  |  February 17, 2009 at 10:41 am

    2 tahun ya? aku jadi mempertanyakan diri sendiri (dan kebenaran perasaanku) karena bisa “sembuh” kurang dari 2 tahun itu.

    Memang tidak akan bisa dilupakan, tapi kita harus tetap melangkah ke depan. Makasih atas nasihat yang sangat mengena.

    Eniwei, puisinya siko bagus. Eh, tapi tulisanmu ini juga bagus banget kok Phar…

    Reply
  • 14. mp3-holic  |  February 17, 2009 at 4:32 pm

    ehm..

    Reply
  • 15. melly  |  February 23, 2009 at 8:12 am

    oh patah hati
    kemaren aku abis kenalan sama yg namanya patah hati

    Reply
  • 16. kangpandoe  |  March 2, 2009 at 9:26 am

    Kemarin Pas Aku Oral Test di LBI UI, aku curhat2an sama temen kursus tentang patah hati (lha dapet tema obrolannya itu sih)

    Reply
  • 17. PR dari Mbak Vyow « C’est Moi!  |  April 2, 2009 at 8:08 am

    […] 6. Mustphar […]

    Reply
  • 18. PR dari Reni « C’est Moi!  |  April 2, 2009 at 8:55 am

    […] 5.  Mustphar […]

    Reply
  • 19. "rawan"  |  May 2, 2009 at 4:21 pm

    Assalaamu’alaykum
    Heh…. pada go blog kok terus-terusan, kerjo…kerjo… utangmu karo negoro, karo rakyat semakin bertambah lho…!!!he…. pissss maaann
    Lanjutkan perjuanganmu Nak!!!

    Reply
  • Hi, nice post. I have been pondering this issue,so thanks for sharing. I’ll certainly be coming back to your site. Keep up great writing

    Reply
  • 21. vinna  |  May 30, 2009 at 7:36 pm

    HOOOOHOOOHOOOO
    Saran yang bagus, tapi susah di jalan kan buuuuu

    Reply
  • 22. B_tax  |  June 14, 2009 at 9:48 pm

    Boleh di ‘grab’ g’?

    Reply
  • 23. GarykPatton  |  June 16, 2009 at 3:24 pm

    I think I will try to recommend this post to my friends and family, cuz it’s really helpful.

    Reply
  • 24. indra  |  August 8, 2009 at 11:06 pm

    ada yg th, gmn ngiklasin seseorng yg menurut ku plng baik itu?

    Reply
  • 25. edrizal  |  August 30, 2009 at 12:17 am

    emangsakitnya patah hati……Tapi Tuhan punya rencana terbaik untuk kita.oleh karena itu tetaplah tersenyum..karena senyum akan mengubah segalanya………..

    Reply
  • 26. Sriiiiiiiii  |  September 11, 2009 at 2:43 pm

    PAzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz bangetttttttttttttt kawan

    Reply
  • 27. gex ulan  |  November 6, 2009 at 8:54 pm

    skt bgt y rSa’y pth hti..gg nyngka bkL kyk gni..q stres bgt mba..q rapuh kyk gni..q mles bwt ngpaen2..q kyk hlng kndaLi. .

    Reply
  • 28. deanda  |  November 28, 2009 at 11:29 am

    kalo ngga jatuh cinta dan patah hati, hidup rasanya hambar banget 😀

    Reply
  • 29. Ry  |  December 30, 2009 at 12:28 pm

    cba klo yg nmX pth hti g ada.. pzt sng bgt

    Reply
  • 30. doly  |  January 22, 2010 at 4:44 am

    nice……..!!

    Reply
  • 31. azky  |  February 4, 2010 at 2:47 pm

    yuuupppp bnEt bGet…atit bnGet..
    q jga gi ptah hTi,,tpi q gaK blEh terpRuk dn gK bLeh mNerh..q hRus bnGkit,,
    d blik smW kjadIan ini pastI ada renCana tuhan yG indah bWt qta…

    Reply
  • 32. iskandaratjeh  |  March 7, 2010 at 8:44 pm

    sakit yang tak terkira,,,,air mata yang trus mengalir ,,,

    Reply
  • 33. ichaq  |  March 28, 2010 at 3:13 pm

    nice 🙂
    numpang coppas yya .
    thx

    Reply
  • 34. Mahendra  |  March 31, 2010 at 8:55 am

    Cinta gila

    Reply
  • 35. Syeel  |  April 1, 2010 at 12:50 am

    emang kalo patah hati begitu ya??koq gw cuma ngerasa kaya di tusuk tusuk hatinya doangan ya???

    Reply
  • 36. molexgirl  |  April 11, 2010 at 1:48 pm

    patah hati sakiiiiiiiittttt banget…selera mkn jadi ilang¤.tp g boleh larut n qta harus bngkt

    Reply
  • 37. Vebry_jiayou  |  April 12, 2010 at 1:05 pm

    untung aq nemuin artikel ini, klo enggak, patah hatiku susah terobati, thanks Must.. would U be My Friend?

    Reply
  • 38. meytha  |  May 10, 2010 at 7:58 pm

    huhuhu jd tharu.. quw jg bru patah hati dtinggal pergi ma pcr stlh 6th qta brg.. nyebelin bgt !!! tp trnyta byk jg yg patah hati.. hahai jd brasa py tmen senasib seperjuangan wkwkwkwk =/

    Reply
  • 39. pemuda patah hati  |  May 13, 2010 at 5:59 am

    i2lh namax cinta kdng indah menyenangkn kdng menyedihkn menyakitkan

    Reply
  • 40. ayu pth ht  |  May 15, 2010 at 3:14 pm

    q putus bkan keinginan kita ber2 tpi kita pts karna ada yg membuat kita ber2 hancu,,,,,seseorang yang sangat aku benciiiii

    Reply
  • 41. icha...  |  May 23, 2010 at 6:36 pm

    ‘sumpah cerita ini sangat keren bgt…

    al.y mlm ini jja gue patah hati…

    aqw gak tau pngen bnci ma dhia atw gak zo aqw jga msh syng dhia….

    :((

    crita.y buat gue ampe nangisssssssssssss

    Reply
  • 42. bule  |  June 18, 2010 at 9:57 am

    gmna cara mengikhlaskan pacar yang sdah menikah?
    tpi saya ga thu knpa dia menikah ma org laen sblumya kta dah berpcaran dan kta blm blang putus dlu.

    Reply
  • 43. dezar  |  June 18, 2010 at 10:15 pm

    makasih dah buat artikelnya

    Reply
  • 44. ayi  |  July 23, 2010 at 4:02 pm

    numpang copas ya oom..
    (^_^)

    Reply

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


February 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
232425262728  

Archives

Recent Posts